Akuntansi Biaya dan Implementasinya dalam Perusahaan

Agar kegiatan operasional bisnis berjalan lancar, penting bagi para pelaku usaha untuk memahami konsep akuntansi biaya dan penerapannya dalam perusahaan. Sebab, akuntansi biaya memiliki peran yang krusial dalam menentukan HPP, mendata proses penyusunan anggaran hingga perencanaan dan pengendalian anggaran perusahaan. Berikut, Konsultanku telah merangkum hal-hal yang harus Anda ketahui tentang pengimplementasian akuntansi biaya pada perusahaan.

an image

 

Apa itu Akuntansi Biaya?

Sebelum mengulas lebih lanjut mengenai akuntansi biaya , penting untuk memahami terlebih dahulu definisi dari konsep tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah pengertian akuntansi biaya menurut beberapa ahli yang bisa dipelajari.

 

Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli

Para ahli memberikan berbagai pengertian mengenai akuntansi biaya. Rayburn mendefinisikan akuntansi biaya sebagai serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, dan melaporkan unsur anggaran bisnis yang berkaitan dengan proses produksi, pemasaran, dan produksi perusahaan.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

 

Sementara itu, Bastian dan Nurlela memandang akuntansi biaya sebagai sebuah bidang ilmu yang berkonsentrasi pada metode pencatatan, pengukuran, dan pelaporan informasi anggaran selama proses produksi perusahaan. Datar, Foster, dan Horngren mengartikan akuntansi biaya sebagai fokus pada penyediaan kebutuhan informasi anggaran dan pemanfaatannya oleh bagian keuangan dan manajemen perusahaan.

 

Kholmi dan Yuningsih menjelaskan bahwa akuntansi biaya adalah serangkaian proses yang terdiri dari pelacakan, pencatatan, pengalokasian, dan pelaporan informasi seputar macam-macam anggaran produksi perusahaan setelah analisis.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

Mulyadi mengartikan akuntansi biaya sebagai proses pencatatan, pengelompokan, peringkasan, penyajian informasi bea produksi, dan penjualan produk atau jasa melalui metode tertentu disertai analisis.

 

Schaum mengartikan akuntansi biaya sebagai prosedur yang mencakup pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran anggaran produksi barang atau jasa dengan tujuan menilai kebutuhan dan pendapatan. Menurut Abdul Halim, akuntansi biaya berfokus pada penentuan harga pokok barang produksi (cost) untuk memenuhi pesanan atau sebagai persediaan dagangan.

 

Carter dan Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai bagian dari bidang ilmu yang berfokus pada menghitung biaya dengan tujuan aktivitas perencanaan, pengendalian, perbaikan kualitas, efisiensi, dan pengambilan keputusan.

 

R.A. Supriyono mengartikan akuntansi biaya sebagai cabang dari ilmu pencatatan yang digunakan sebagai alat manajemen untuk memantau dan menekan transaksi biaya serta melaporkan informasi dalam bentuk laporan anggaran.

 

Armanto Witjaksono mengartikan akuntansi biaya sebagai proses pencatatan dan analisis menggunakan perangkat sebagai bagian dari kegiatan manajemen dengan fokus pada perencanaan dan pengendalian anggaran.

 

Pengertian Akuntansi Biaya Secara Umum

Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.

 

Untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, suatu perusahaan harus memiliki sistem akuntansi biaya yang efektif. Sistem ini mencakup proses pencatatan, pengelompokan, dan peringkasan berbagai jenis biaya produksi, penjualan produk, dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dengan menggunakan metode tertentu dan dilengkapi dengan penjelasan rinci.

 

Keberadaan akuntansi biaya tidak hanya penting untuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur, tetapi juga sangat penting bagi manajemen internal perusahaan itu sendiri.

 

Data historis yang tersedia dalam catatan akuntansi biaya akan sangat berguna bagi manajemen untuk mengambil keputusan atau kebijakan di masa depan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki sistem akuntansi biaya yang efektif agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat diandalkan.

 

5 Objek Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya memiliki lima objek yang mencakup biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan perhitungan harga pokok produksi (HPP). Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

 

1. Biaya Produksi

Hal pertama yang perlu dipahami dalam pembahasan objek akuntansi adalah biaya produksi. Pada dasarnya, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk uang sebagai pengorbanan dalam menghasilkan produk yang siap dijual. Biaya produksi mencakup semua pengeluaran dari proses pengolahan bahan baku menjadi produk, termasuk biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

 

2. Biaya Bahan Baku

Pengeluaran yang dikeluarkan untuk membeli material yang akan diolah menjadi produk jadi dikenal sebagai biaya bahan baku. Seluruh biaya tersebut harus dihitung dan dimasukkan dalam anggaran produksi. Ada beberapa pertimbangan dalam mengelompokkan jenis material, salah satunya adalah kemudahan proses pengubahan bahan tersebut menjadi produk jadi. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan biaya.

 

3. Biaya Tenaga Kerja

Objek akuntansi biaya yang selanjutnya adalah biaya tenaga kerja. Dalam hal ini, biaya tenaga kerja diberikan kepada karyawan sebagai bentuk upah atau ganti rugi atas kinerja yang telah diberikan kepada perusahaan.

 

Sebagaimana diketahui bahwa karyawan memegang peran yang penting dalam mengubah bahan baku menjadi produk jadi dengan menggunakan tenaganya. Oleh karena itu, sebagai imbalan, perusahaan harus mengeluarkan biaya.

 

4. Biaya Overhead Pabrik

Pengeluaran yang termasuk dalam biaya overhead pabrik atau yang sering disebut sebagai bea produk tidak langsung adalah seluruh pengeluaran yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk jadi, kecuali biaya bahan baku. Biaya overhead pabrik sendiri terdiri dari dua jenis yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya overhead pabrik tetap merujuk pada biaya yang harus dikeluarkan pada tingkat volume tertentu dengan nominal pasti. Sementara itu, biaya overhead pabrik variabel mengacu pada biaya yang dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi tertentu.

 

5. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Untuk melengkapi proses pencatatan dan pelaporan dalam akuntansi biaya, terdapat objek akuntansi biaya terakhir yang dinamakan perhitungan harga pokok produksi. Dalam proses ini, terdapat berbagai komponen biaya yang bersifat tetap maupun variabel seperti bea bahan baku, upah tenaga kerja, dan overhead pabrik yang harus dicatat dan dilaporkan dengan teliti.

 

Meskipun demikian, dalam kenyataannya konsep harga pokok produksi tidak selalu sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga terkadang terdapat perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi yang berdampak pada perhitungan dan penyajian laporan.

 

Manfaat Akuntansi Biaya untuk Perusahaan

Akuntansi biaya tentunya memiliki banyak manfaat jika diimplementasikan dengan baik pada perusahaan. Berikut adalah lima diantaranya.

 

1. Menentukan Harga Pokok Barang

Fungsi penting dari akuntansi biaya adalah membantu menentukan cost atau harga pokok produk atau jasa yang diproduksi atau dijual oleh perusahaan. Untuk dapat menghitung harga pokok produk, Anda perlu mengetahui total pengeluaran yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dengan demikian, Anda dapat menghitung cost dari produk atau jasa tersebut.

 

2. Merinci Harga Pokok Barang

Akuntansi biaya tidak hanya berfungsi untuk menentukan cost, namun juga memperinci setiap unsur produksi dari sebuah barang atau jasa sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kesalahan.

 

Dalam pencatatan harga pokok, akuntansi biaya mencatat secara rinci setiap unsur produksi, mulai dari yang paling kecil hingga terbesar untuk mengetahui cost umum dan khusus. Jika laporan anggaran mengenai kalkulasi pengeluaran dan harga pokok sebuah barang dijelaskan dengan benar dan rinci, maka akan dapat memastikan tidak terjadi kesalahan dalam penetapan harga produk.

 

3. Untuk Mendata Proses Penyusunan Anggaran

Akuntansi biaya juga berfungsi sebagai alat bantu untuk menyusun anggaran produksi dan data yang tercatat dapat dimanfaatkan sebagai dasar. Tanpa data dasar yang rinci, proses pencatatan dan penyusunan anggaran akan terkendala. Oleh karena itu, penting untuk merinci unsur-unsur yang diperlukan beserta total biayanya. Anggaran produksi hanya dapat digunakan jika terdapat rincian kebutuhan yang diperlukan dan harus dibeli untuk kelancaran proses pembuatan produk. Jika harga tidak tercantum dalam laporan, maka laporan tersebut dianggap tidak lengkap.

 

4. Informasi Dasar Perencanaan Biaya serta Beban

Akuntansi biaya memiliki fungsi lain yaitu sebagai dasar informasi untuk merencanakan bea dan beban. Dalam menyusun anggaran, tidak boleh sembarangan, karena jenis pengeluaran dan distribusinya harus diketahui terlebih dahulu. Dalam membuat perencanaan tersebut, argumen yang valid dan tertulis sangat penting. Hasil pencatatan akuntansi biaya menjadi dasar argumentasi yang diperlukan.

 

Jika semua data tercatat dengan benar dan detail dalam sistem akuntansi, maka akan memudahkan proses perencanaan biaya perusahaan. Selain itu, informasi yang diperoleh juga dapat digunakan untuk mengetahui besaran beban yang harus ditanggung.

 

5. Perencanaan dan Pengendalian Anggaran

Salah satu fungsi akuntansi biaya adalah sebagai dasar perencanaan dan pengendalian anggaran. Dengan adanya bidang ilmu tersebut, manajemen dapat memantau dan mengontrol apakah terjadi penyimpangan dalam laporan biaya produksi.

 

Akuntansi biaya juga memungkinkan manajemen untuk menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan atau selisih dalam laporan anggaran, dan melakukan pengecekan kembali jika diperlukan.

 

Jika terjadi selisih dalam laporan anggaran produksi, manajemen dapat segera mengetahui apakah hal itu mengindikasikan adanya penyimpangan yang disengaja, sehingga perusahaan dapat menghindari kerugian.

 

Siklus Akuntansi Biaya

Siklus dalam pembuatan akuntansi biaya sangat bergantung pada jenis usaha perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.

 

Secara umum, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu manufaktur, dagang, dan jasa. Perusahaan manufaktur, misalnya, memproduksi barang dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Pada perusahaan manufaktur, siklus akuntansi biaya biasanya terkait dengan siklus produksi barang.

 

Siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur dimulai saat pembelian dan penyimpanan bahan baku. Tahap ini melibatkan penentuan harga pokok bahan baku yang dibeli. Setelah itu, saat bahan baku diolah menjadi produk setengah jadi atau jadi, siklus akuntansi biaya mencakup estimasi biaya produksi yang meliputi harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

 

Tahap terakhir adalah saat produk jadi atau setengah jadi disimpan di gudang, maka siklus akuntansi biaya akan menentukan harga pokok produksi (HPP) yang merupakan total biaya produksi.

 

4 Jenis Akuntansi Biaya

Tahukah Anda? Akuntansi biaya dibedakan berdasarkan fokus transaksinya, seperti activity based accounting yang berfokus pada anggaran pembuatan dan bea hasil produksi hingga cost volume profit yang fokus pada pencatatan untuk menentukan anggaran produksi.

 

Activity Based Accounting

Activity based accounting merupakan jenis akuntansi biaya yang berfokus pada pengukuran besaran anggaran pembuatan dan bea hasil produksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyinkronkan kedua laporan tersebut. Dalam penerapannya, activity based accounting mencatat aktivitas yang terkait dengan produksi, seperti pengeluaran biaya dan biaya operasional. Hal ini bertujuan untuk menemukan besaran keuntungan dari produk yang dihasilkan.

 

Standard Cost Accounting

Jenis akuntansi biaya selanjutnya adalah standard cost accounting. Akuntansi biaya yang satu ini berfokus pada pengukuran efisiensi sumber daya manusia, peralatan produksi, dan kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses produksi. Sesuai namanya, standard cost accounting mencakup aktivitas pencatatan semua kebutuhan anggaran perusahaan, terutama yang terkait dengan proses produksi.

 

Contribution Margin

Selanjutnya, ada contribution margin, yakni jenis akuntansi biaya yang fokus pada analisis break even point dan bertujuan untuk menentukan produk mana yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Penerapan contribution margin melibatkan pencatatan keuntungan yang diperoleh dari produk tertentu dan memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi dan meningkatkan atau mengurangi produksi.

 

Cost Volume Profit

Jenis akuntansi biaya yang keempat sekaligus terakhir adalah cost volume profit. Seperti namanya, jenis akuntansi ini berfokus pada pencatatan untuk menentukan anggaran produksi dan sinkronisasinya dengan volume produk. Pencatatan didasarkan pada asumsi bahwa biaya produksi tetap, tetapi volume produk dapat diubah. Tujuannya adalah untuk menentukan kemungkinan memperoleh pendapatan tambahan.

 

Penerapan Akuntansi Biaya dalam Bisnis

Dalam konteks penerapan akuntansi biaya di perusahaan, perlu diingat bahwa setiap bisnis memiliki fokus atau konsentrasi kegiatan yang berbeda, yang mempengaruhi jumlah data yang harus dicatat. Setelah memahami konsep, fungsi, dan jenis-jenis akuntansi biaya, penting untuk mempelajari penerapannya di perusahaan dengan bisnis yang berbeda agar tidak salah dalam mengaplikasikannya.

 

Penerapan Akuntansi Biaya pada Perusahaan Dagang

Untuk perusahaan dagang, penerapan akuntansi biaya hanya berkaitan dengan analisis keluar-masuk produk. Hal ini karena fokus bisnisnya hanya pada penjualan barang, tanpa memproduksinya sendiri. Akuntansi biaya pada perusahaan dagang mencakup pencatatan dan analisis unsur-unsur tertentu, seperti akun promosi, persediaan, beban pemasaran, diskon, dan sebagainya.

 

Penerapan Akuntansi Biaya pada Perusahaan Manufaktur

Sementara itu, penerapan akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur lebih kompleks karena proses bisnisnya yang panjang, mulai dari pembuatan hingga penyaluran produk. Pencatatan akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur mencakup banyak data, seperti biaya tenaga kerja, overhead produksi, dan harga bahan baku. Dalam mengelola pembukuan, perlu lebih banyak upaya karena jumlah data yang lebih kompleks.

 

Kesimpulan

Melalui pembahasan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa akuntansi biaya merupakan proses pencatatan dan analisis biaya produksi menggunakan metode tertentu. Akuntansi biaya sendiri mempunyai peran yang sangat krusial dalam menentukan HPP (harga pokok produksi), mendata proses penyusunan anggaran hingga melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap anggaran perusahaan.

 

Implementasi akuntansi biaya yang efektif tak hanya penting sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal, tetapi juga berperan penting penting bagi manajemen internal perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, pencatatan dan penerapan akuntansi biaya harus dilakukan dan didampingi oleh ahlinya, seperti akuntan publik yang sudah berpengalaman di bidangnya.

 

akuntansi biaya, akuntansi biaya adalah, fungsi akuntansi biaya, manfaat akuntansi biaya, penerapan akuntansi biaya, implementasi akuntansi biaya

akuntansi biaya, akuntansi biaya adalah, fungsi akuntansi biaya, manfaat akuntansi biaya, penerapan akuntansi biaya, implementasi akuntansi biaya

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi