Akuntansi Dasar: Mengenal Akuntansi dari Nol

Disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan perhitungan angka kerap menjadi momok bagi sebagian besar orang karena dianggap sangat sulit dan memusingkan, tak terkecuali ilmu akuntansi. Oleh karena itu, melalui artikel ini, kami telah menyusun materi akuntansi dasar agar Anda bisa berkenalan dan memahami konsep-konsep dasar ilmu akuntansi dengan lebih mudah!

an image

 

 

Akuntansi Dasar

Saat berkenalan dengan suatu ilmu, ada baiknya Anda mengetahui hal-hal mendasar dari ilmu tersebut. Selain definisi, hal-hal dasar yang harus Anda ketahui untuk memahami ilmu akuntansi diantaranya mencakup konsep-konsep dasar yang menjadi pondasi ilmu akuntansi.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan

 

Mengenal Akuntansi

Untuk memahami hakikat dari ilmu akuntansi, hal pertama yang harus diketahui adalah definisi dari akuntansi itu sendiri. Pada artikel ini, kami akan merujuk pada pengertian akuntansi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI sendiri merupakan organisasi seluruh profesi akuntan di Indonesia yang memiliki kewenangan dalam menerbitkan sertifikasi Chartered Accountant di Indonesia.

 

Pengertian Akuntansi Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), akuntansi adalah ilmu mencatat, menganalisis dan mengkomunikasikan transaksi atau kejadian ekonomi suatu entitas bisnis, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

 

 

Konsep Dasar dalam Akuntansi

Pada akuntansi dasar, terdapat konsep-konsep yang harus dipahami. Konsep dasar yang dimaksud, antara lain mencakup persamaan dasar akuntansi dan penggolongan akun.

 

Persamaan Dasar Akuntansi

 

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

 

 

atau dalam bahasa inggrisnya:

Assets = Liabilities + Owner’s Equity


 

 

Selayaknya persamaan matematika pada umumnya, rumus ini dapat “diputar-putar”. Maka untuk menentukan Kewajiban, maka rumusnya menjadi:

Kewajiban = Aktiva - Ekuitas Pemilik

 

 

 

atau untuk menentukan Ekuitas Pemilik, maka rumusnya menjadi:

 

Ekuitas Pemilik = Aktiva - Kewajiban

 



 

Baca Juga:  Memahami Purchase Requisition dan Perbedaannya dengan Purchase Order

 

 

Konsep Dasar Penggolongan Akun

Agar mempermudah pemahaman akan akuntansi dasar, hafalkanlah istilah ALOE. ALOE yang dimaksud, tentu saja bukan merujuk pada nama tanaman. Namun, merupakan singkatan dari Assets, Liabilities, dan Owner’s Equity (ALOE). Ketiga hal itu termasuk ke dalam konsep dasar penggolongan akun.

 

Akun Aktiva (Assets)

Orang awam pada umumnya mendefinisikan aktiva (assets) sebagai harta kekayaan berbentuk fisik, baik wujudnya berupa uang maupun benda berharga. Namun, dalam akuntansi, akun aktiva ini merujuk pada segala bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan, baik yang terlihat (misal: uang dan tanah) maupun yang tidak terlihat (contoh: hak paten), asalkan kekayaan tersebut dapat dikonversikan nominalnya ke dalam satuan mata uang.

 

Aktiva Lancar (Current Assets)

Disebut aktiva lancar, sebab kekayaan yang termasuk harta lancar memiliki likuiditas tinggi atau gampangnya ‘mudah dicairkan’. Maksudnya, harta lancar dapat dengan cepat dikonversikan ke dalam mata uang (dicairkan) dalam waktu kurang dari setahun. Jenis transaksi yang termasuk ke dalam harta lancar adalah kekayaan yang berupa kas, piutang, wesel, perlengkapan, surat berharga, serta transaksi yang telah dibayar di muka (paid in advance).

 

Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Berkebalikan dengan aktiva lancar yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari setahun, aktiva tetap justru merujuk pada kekayaan yang digunakan dalam waktu lebih dari setahun. Biasanya berupa segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan seperti mesin produksi, kendaraan operasional, maupun tanah atau bangunan.

 

Karena berupa aset yang dapat dipakai lebih dari setahun, aset-aset ini (kecuali tanah) mempunyai ‘umur’. ‘Umur’ aset dapat mengalami penurunan (depresiasi). Misalnya, mobil dinas atau alat produksi yang dimiliki perusahaan akan menjadi rusak atau usang setelah digunakan selama beberapa tahun sehingga aset berupa mobil ini sudah tidak dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomis lagi untuk perusahaan. Nah, keadaan itulah yang dapat disebut sebagai depresiasi aset.

 

 

Kewajiban (Liabilities)

Akun kewajiban atau liabilities mencakup segala jenis transaksi yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Akun ini bersifat ‘wajib’ sehingga perusahaan wajib untuk melunasi kewajiban-kewajibannya ini. Serupa layaknya aktiva, kewajiban terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

 

Utang Lancar

Kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam batas waktu kurang dari setahun. Kewajiban ini antara lain terdiri dari utang usaha, beban yang harus dibayar, dan pendapatan yang diterima di muka. Utang usaha biasanya terjadi karena perusahaan membeli persediaan barang dagangan dari supplier dengan termin pembayaran yang mengizinkan dibayar setelah beberapa waktu setelah barang diterima, misalkan 30 hari.

 

Baca Juga: Catatan atas Laporan Keuangan bagi Perusahaan

 

Beban yang harus dibayar mencakup ‘utang’ yang harus dibayar atas suatu sumber daya yang ‘dipakai duluan’, misalnya kewajiban gaji karyawan yang dibayar perusahaan tiap akhir bulan. Terakhir, pendapatan yang diterima di muka adalah pendapatan berupa uang yang diterima perusahaan sebelum mengerjakan ‘pesanan’ dari klien, seperti deposit atau down payment yang diberikan oleh klien untuk mengerjakan pesanan.

 

Utang Jangka Panjang

Mencakup kewajiban (utang) yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari setahun. Misalnya, utang obligasi atau utang lainnya dengan disyaratkan dengan jaminan.

 

Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity)

Akun Ekuitas Pemilik (atau Ekuitas) berisi segala jenis kekayaan yang diinvestasikan untuk menunjang jalannya bisnis perusahaan. Ekuitas terdiri dari dua, yaitu modal internal dan modal eksternal. Ekuitas internal adalah modal yang didapatkan sendiri, contohnya hasil keuntungan dan modal awal bisnis. Sedangkan, Ekuitas eksternal didapat dari sumber luar, misalnya suntikan dana dari investor.

 

Nah, sekarang Anda telah mendapatkan pemahaman tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu akuntansi. Setelah memahami hal-hal fundamental yang mendasari akuntansi, tentu mempelajari akuntansi ternyata tak sesulit yang dibayangkan, ya? Walaupun seandainya Anda masih merasa kesulitan untuk mengurus sendiri laporan keuangan perusahaan, sekarang sudah banyak jasa-jasa konsultasi yang menawarkan kemudahan dalam pengurusan laporan keuangan perusahaan Anda.

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi