Dalam hal keuangan perusahaan, akuntansi dan audit selalu bersinggungan satu sama lain, terlebih jika berkenaan dengan laporan keuangan. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membedakan akuntansi dengan audit, diantaranya perbedaan dasar hukum, standar hingga perbedaan dalam proses pengerjaannya. Simak artikel ini untuk mengetahui perbedaan keduanya!

an image

Akuntansi vs. Audit

Pada dasarnya, akuntansi adalah sebuah proses pencatatan dan pengolahan transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat.

Di sisi lain, audit merupakan suatu proses evaluasi catatan/laporan keuangan perusahaan. Audit bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang telah disusun memang sudah sesuai dengan. standar yang berlaku dan terbebas dari tindakan kecurangan (fraud).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa audit menjadi nilai tambah bagi sebuah laporan keuangan. Sebab, audit akan menghasilkan suatu opini audit yang reliabel mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan laporan keuangan itu sendiri.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

Baca JugaIkut Program Pengungkapan Sukarela atau Tax Amnesty Jilid 2, Bagaimana Tarif dan Perhitungannya?

9 Perbedaan Akuntansi dan Audit

Berikut 9 hal paling mencolok yang membedakan akuntansi dengan audit!

Definisi Akuntansi vs. Audit

Akuntansi adalah proses pengolahan catatan keuangan guna membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Sementara audit adalah evaluasi catatan/laporan keuangan yang telah dibuat untuk memastikan keandalan dan keabsahan laporan keuangan.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

Standar Akuntansi vs. Audit

Standar penerapan akuntansi di Indonesia adalah PSAK - IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - International Financial Report Standard), sedangkan penerapan audit di Indonesia berpedoman pada SA (Standar Auditing) atau Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP).

Tujuan Akuntansi vs. Audit

Akuntansi bertujuan untuk memberikan pandangan yang akurat dan wajar atas laporan keuangan kepada berbagai pengguna, sedangkan audit memiliki tujuan untuk menghasilkan sebuah opini audit guna memverifikasi bahwa sebuah laporan keuangan sudah disusun dengan benar, jujur, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Jenis-jenis Akuntansi vs. Audit

Akuntansi sendiri terdiri dari beberapa jenis, diantaranya akuntansi keuangan, akuntansi manajerial, akuntansi biaya, akuntansi syariah, dan akuntansi pemerintah. Di sisi lain, audit dibagi menjadi dua, yaitu audit internal dan audit eksternal.

Pekerja Akuntansi vs. Audit

Pekerjaan yang berhubungan dengan urusan akuntansi umumnya dikerjakan oleh seorang pemegang pembukuan (bookkeeper) dan akuntan, sedangkan auditing dikerjakan oleh auditor berikut timnya.

Penting bagi auditor untuk memiliki pengetahuan mendalam tentang akuntansi untuk mengesahkan laporan keuangan. Akan tetapi, seorang akuntan tidak perlu memiliki pengalaman audit.

Keterampilan Utama yang Dibutuhkan Akuntansi vs. Audit

Beberapa keterampilan penting yang dibutuhkan oleh seorang akuntan mencakup pengetahuan tentang standar akuntansi, kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat waktu dan terukur, kemampuan dalam menyeimbangkan risiko, pemahaman akan model-model pendapatan yang berbeda, dan kemampuan untuk menafsirkan laporan keuangan, memberikan saran berharga berdasarkan pengalaman dan pengetahuan.

Sementara itu, seorang auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang standar audit dan akuntansi. memiliki kemampuan analisis, memiliki pemahaman akan kerangka kerja akuntansi dalam organisasi, mampu mengidentifikasi area risiko, serta mampu menginterpretasikan laporan keuangan dan pengaruh transaksinya terhadap perusahaan.

Level Pertanggungjawaban Akuntansi vs. Audit

Seorang akuntan adalah bagian dari manajemen organisasi sehingga bertanggung jawab dalam menyajikan pandangan yang benar dan adil tentang posisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang kepentingan, seperti pemilik dan pemegang saham.

Dapat dikatakan bahwa tingkat tanggung jawab auditor lebih tinggi dari akuntan. Hal ini disebabkan laporan yang dikeluarkan oleh auditor merupakan verifikasi dari pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan.

Titik Awal Pengerjaan Akuntansi vs. Audit

Titik awal pengerjaan akuntansi adalah pembukuan, yakni mengelola catatan urusan keuangan perusahaan guna menyiapkan laporan keuangan. Sementara itu, pekerjaan audit baru dapat dimulai setelah laporan keuangan sudah selesai disuruh oleh akuntan.

Periode Pengerjaan Akuntansi vs. Audit

Akuntansi adalah kegiatan yang “selalu” berlangsung. Laporan keuangan memang dapat disiapkan secara triwulan bahkan tahunan, tetapi pencatatan entri jurnal dan fungsi akuntansi lainnya merupakan proses yang berkelanjutan dan dilakukan terus-menerus.

Untuk audit, periode pengerjaannya dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan. Sebagian besar ada yang memilih audit tahunan, tetapi ada juga yang memilih untuk melakukan audit triwulanan.

Baca JugaWajib Tahu! Persamaan Dasar sebagai Pondasi Ilmu Akuntansi

Kesimpulan Perbedaan Akuntansi vs Audit

Kesimpulannya, Akuntansi dan Audit tentu saling berkaitan satu sama lain. Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan disertifikasi oleh auditor. Demikian juga pekerjaan auditor yang takkan ada artinya tanpa akuntansi dasar. Berikut tabel perbandingan keduanya untuk mempermudah Anda dalam melihat perbandingan akuntansi dengan audit!

POIN PERBEDAAN

AKUNTANSI

AUDIT

Definisi

Proses pengolahan catatan keuangan guna membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

Evaluasi catatan/laporan keuangan untuk memastikan keandalan dan keabsahannya..

Standar Penerapan

PSAK - IFRS


 

SA (Standar Auditing) atau Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)

Tujuan

Memberikan pandangan yang akurat dan wajar atas laporan keuangan kepada berbagai pengguna.

Menghasilkan sebuah opini audit guna memverifikasi bahwa sebuah laporan keuangan sudah disusun dengan benar, jujur, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Jenis dan Cakupan

  • akuntansi keuangan

  • akuntansi manajerial

  • akuntansi biaya

  • akuntansi syariah, dan akuntansi pemerintah.

  • audit internal

  • audit eksternal.

Yang melakukan pekerjaan

pemegang pembukuan (bookkeeper) dan akuntan

auditor berikut timnya.

Keterampilan yang dibutuhkan

  • pengetahuan tentang standar akuntansi

  • kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat waktu dan terukur

  • kemampuan menyeimbangkan risiko

  • pemahaman akan mode pendapatan yang berbeda-beda

  • kemampuan untuk menafsirkan laporan keuangan, memberikan saran berharga berdasarkan pengalaman dan pengetahuan.


 

  • pengetahuan tentang standar audit dan akuntansi

  • memiliki kemampuan analisis

  • memiliki pemahaman akan

  • kerangka kerja akuntansi dalam organisasi

  • mampu mengidentifikasi area risiko

  • mampu menginterpretasikan laporan keuangan dan pengaruh transaksinya terhadap perusahaan.

Level Tanggung Jawab

Bertanggung jawab dalam menyajikan pandangan yang benar dan adil tentang posisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang kepentingan, seperti pemilik dan pemegang saham.


 

Tingkat tanggung jawab auditor lebih tinggi dari akuntan sebab laporan yang dikeluarkan oleh auditor merupakan verifikasi dari pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan.

Titik Awal

Titik awal pengerjaan akuntansi adalah pembukuan, yakni mengelola catatan urusan keuangan perusahaan guna menyiapkan laporan keuangan.

Pekerjaan audit baru dapat dimulai setelah laporan keuangan sudah selesai disuruh oleh akuntan.

Periode

Akuntansi adalah kegiatan yang “selalu” berlangsung. Laporan keuangan memang dapat disiapkan secara triwulan bahkan tahunan, tetapi pencatatan entri jurnal dan fungsi akuntansi lainnya merupakan proses yang berkelanjutan dan dilakukan terus-menerus.


 

Untuk audit, periode pengerjaannya dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan. Sebagian besar ada yang memilih audit tahunan, tetapi ada juga yang memilih untuk melakukan audit triwulanan.


 

Nah, sekarang Anda makin memahami bahwa pekerjaan yang berkaitan dengan urusan akuntansi dan audit tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Oleh karena itu, Anda harus tetap mempercayakan urusan akuntansi dan audit perusahaan Anda kepada para profesional yang berkualitas dan berpengalaman di bidangnya.

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi