Langkah Pencatatan Jurnal Pelunasan Piutang, Lengkap dengan Contoh!

Tiap-tiap perusahaan tentu memerlukan pencatatan transaksi keuangan. Salah satu transaksi keuangan yang mempunyai aspek krusial dalam perusahaan adalah transaksi piutang. Mengapa demikian? Sebab, piutang termasuk ke dalam aset lancar perusahaan. Itu sebabnya, perusahaan perlu memonitor pergerakan piutang melalui jurnal pelunasan piutang. Dengan mencatat transaksi piutang, maka pengelolaan arus kas pun jadi lebih terjaga.

an image

 

Apa itu Jurnal Pelunasan Piutang dan Mengapa Penting untuk Perusahaan?

Jurnal pelunasan piutang merupakan salah satu jenis jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran piutang oleh pihak lain yang terkait. Melalui pencatatan jurnal pelunasan piutang, perusahaan pun dapat memonitor kelancaran pembayaran piutang sebagai aset lancar perusahaan.

 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat dari jurnal pelunasan piutang untuk perusahaan.

Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Pencatatan Dividen dalam Akuntansi
Penting! Jenis dan Bentuk Buku Besar yang Wajib Diketahui

  1. Mengoptimalkan pengelolaan arus kas perusahaan

  2. Memastikan terjaganya kepatuhan terhadap regulasi keuangan

  3. Mempermudah pelacakan transaksi yang dilakukan perusahaan

  4. Meningkatkan keakuratan laporan keuangan perusahaan

    Baca Juga:
    Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
    Cara Membuat Laporan Keuangan
    Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
    Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit

  5. Membantu pengambilan keputusan bisnis

  6. Meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan perusahaan

  7. Memudahkan pemantauan transaksi piutang

 

Jenis-Jenis Transaksi Piutang dalam Jurnal Pelunasan Piutang

Terdapat beberapa jenis transaksi piutang yang termasuk dalam jurnal pelunasan piutang, yakni transaksi piutang usaha, transaksi piutang non usaha, dan transaksi piutang usaha bersih. Simak penjelasan berikut untuk pembahasan lebih lengkap tentang ketiga jenis transaksi piutang tersebut.

 

Transaksi Piutang Usaha

Istilah piutang usaha sendiri merujuk pada nominal uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada perusahaan. Neraca akan mencatat jumlah piutang sebagai aset lancar dan mewakili penjualan kredit yang belum dibayar oleh pelanggan. Dalam hal ini, aset lancar yang dimaksud mencakup tagihan dari penjualan kredit tanpa memperhitungkan waktu sejak terjadinya penjualan.

 

Transaksi Piutang Non Usaha

Piutang non usaha adalah jenis transaksi piutang yang berasal dari transaksi di luar lini bisnis yang menawarkan barang dan jasa. Contoh dari transaksi piutang non usaha adalah penggantian asuransi, piutang penjualan aset, pengembalian pajak, dan piutang klaim asuransi.

 

Transaksi Piutang Usaha Bersih

Semua bisnis yang memiliki transaksi piutang sudah pasti menghadapi risiko bahwa pelanggan tidak membayar piutang atas produk yang sudah diberikan. Namun, meski tidak menerima pembayaran, transaksi tersebut tetap harus dicatat, bukan? Dalam akuntansi, pencatatan akan kasus seperti ini disebut sebagai piutang usaha bersih.

 

Piutang usaha bersih sendiri merupakan jumlah uang bersih yang tersisa di rekening setelah bisnis mengurangi penyisihan utang yang tidak akan dibayar. Hal ini terutama digunakan oleh bisnis yang menjual secara kredit.

 

Langkah-Langkah Mencatat Jurnal Pelunasan Piutang

Untuk mengelola keuangan perusahaan dengan baik, penting untuk mencatat transaksi jurnal pelunasan piutang dengan tepat dan akurat. Pelunasan piutang harus dicatat secara akurat untuk memastikan laporan keuangan perusahaan tetap kredibel.

 

Pada pencatatan transaksi piutang, terdapat dua jenis catatan yang harus dibuat, yakni catatan milik pelanggan dan catatan milik perusahaan. Di samping itu, dalam jurnal pelunasan piutang, terdapat beberapa aspek penting yang harus dicatat, seperti jenis akun (piutang, pendapatan, dan kas), jumlah kredit, dan jumlah debit.

 

Lantas, bagaimana proses pencatatan jurnal pelunasan piutang? Berikut adalah langkah-langkah untuk mencatat jurnal untuk pelunasan piutang:

  1. Identifikasi transaksi

  2. Tentukan akun yang terkait

  3. Buat jurnal pelunasan piutang

  4. Masukkan jumlah debit piutang usaha

  5. Masukkan jumlah kredit kas yang dilunasi

  6. Posting jurnal ke dalam buku besar

  7. Verifikasi akurasi catatan jurnal untuk pelunasan piutang

 

Contoh Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Pelunasan Piutang

Usai mengetahui langkah-langkah mencatat jurnal pelunasan piutang, kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan contoh. Berikut adalah contoh pencatatan transaksi dalam jurnal pelunasan piutang pada PT Kukila yang menjual barang elektronik.

 

1. PT Kukila menjual barang elektronik kepada Bapak Hamish pada 4 Oktober 2022. Jumlah total faktur termasuk biaya dan pajak adalah Rp40.000.000 yang harus dibayar pada atau sebelum 31 Desember 2022. Dengan demikian, pencatatan dalam jurnal piutang adalah sebagai berikut:

 

jurnal pelunasan piutang, contoh jurnal pelunasan piutang, jenis jenis jurnal pelunasan piutang

 

Rp40.000.0000 akan didebet dari piutang usaha karena uang tersebut belum diterima oleh PT Kukila dan Rp40.000.000 akan dikreditkan ke pendapatan penjualan karena penjualan sebesar Rp40.000.000 telah dilakukan.

 

2. Mempertimbangkan contoh di atas, Bapak Hamish melakukan pelunasan piutang sebesar Rp40.000.000 pada tanggal 26 Desember 2022. Maka, jurnal pelunasan piutang atas transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut:

 

jurnal pelunasan piutang, contoh jurnal pelunasan piutang, jenis jenis jurnal pelunasan piutang

 

Di sini, pembayaran piutang telah diterima oleh PT Kukila. Sekarang, Rp40.000.000 yang diterima akan dikreditkan ke akun Piutang Usaha dan karenanya Piutang Usaha akan memiliki saldo sekarang Rp0 karena pembayaran piutang. Sementara itu, transaksi Rp40.000.000 akan didebet dari kas.

 

Tips Penggunaan Jurnal Pelunasan Piutang untuk Bisnis

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu bisnis Anda dalam mencatat jurnal pelunasan piutang perusahaan.

  1. Membuat jurnal pelunasan piutang secara teratur untuk memudahkan pemantauan piutang.

  2. Menyimpan bukti transaksi sebagai dokumen pendukung untuk memudahkan pengauditan.

  3. Memeriksa saldo piutang sebelum mencatat transaksi pelunasan piutang.

  4. Mengecek kembali data transaksi setelah mencatat transaksi pelunasan piutang.

 

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jurnal pelunasan piutang adalah salah satu jenis jurnal akuntansi yang berfokus pada pencatatan transaksi pembayaran piutang perusahaan dengan pihak lain. Ada tiga jenis transaksi piutang yang dicatat dalam jurnal pelunasan piutang, yaitu piutang usaha, piutang non-usaha, dan piutang usaha bersih.

 

Melalui pencatatan transaksi piutang, perusahaan jadi dapat memonitor kelancaran pembayaran piutang sebagai aset lancar perusahaan. Selain itu, mencatat jurnal pelunasan piutang juga bermanfaat untuk mengoptimalkan pengelolaan arus kas, memastikan kepatuhan terhadap regulasi keuangan, mempermudah pelacakan transaksi, meningkatkan keakuratan laporan keuangan, membantu pengambilan keputusan bisnis, meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, dan memudahkan pemantauan transaksi piutang.

 

jurnal pelunasan piutang, contoh jurnal pelunasan piutang, jenis jenis jurnal pelunasan piutang

jurnal pelunasan piutang, contoh jurnal pelunasan piutang, jenis jenis jurnal pelunasan piutang

 

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi