Dalam proses pengoperasian suatu perusahaan, ada banyak sekali istilah yang mungkin sulit dipahami oleh banyak orang. Salah satu di antaranya adalah rasio kas. Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai rasio kas, mulai dari definisi, manfaat, ciri-ciri, cara menginterpretasikan, dan hal-hal penting lainnya yang harus diketahui.
Rasio kas (cash ratio) adalah rasio keuangan yang membandingkan kas dan setara kas perusahaan (misalnya surat berharga yang dijual untuk menciptakan arus kas) dengan kewajiban lancarnya, seperti utang jangka pendek. Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu membayar semua utangnya dalam jangka pendek dengan menggunakan kas yang dimiliki. Singkatnya, rasio kas memusatkan perhatiannya secara eksklusif pada kewajiban jangka pendek, seperti gaji karyawan tetap dan utang perusahaan.
Dalam aspek bisnis, adanya rasio kas dapat memberikan berbagai dampak positif bagi sebuah perusahaan. Secara keseluruhan, dampak positif tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima macam. Berikut ini kami jelaskan kepada Anda mengenai lima manfaat rasio kas untuk bisnis.
Baca Juga:
Pahami 2 Metode dalam Mencatat Persediaan Barang Dagang!
10 Perusahaan Big Ten Kantor Akuntan Publik Paling Prospektif untuk Lulusan Akuntansi
Contoh Buku Besar Perusahaan Jasa, Lengkap dengan Penjelasannya!
PSAK 73 Sewa dan Dampaknya bagi Perusahaan
Manfaat pertama dari rasio kas adalah untuk membantu mengukur tingkat likuiditas sebuah perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan jumlah kas dan setara kas dengan kewajiban jangka pendek. Hasil rasio yang tinggi menunjukkan tingkat likuiditas. Hal itu berarti perusahaan tersebut mempunyai cukup kas yang tersedia guna memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek.
Manfaat berikutnya adalah membantu evaluasi kemampuan pembayaran. Rasio kas memberikan gambaran mengenai kapabilitas suatu perusahaan untuk membayar utang-utangnya dalam jangka pendek. Dengan membandingkan kas yang tersedia dengan kewajiban jangka pendek, rasio ini dapat membantu investor dan kreditor dalam hal menilai risiko pembayaran yang masih berkaitan dengan perusahaan.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan?
Cara Membuat Laporan Keuangan
Fungsi dan Pentingnya Purchase Order Bagi Bisnis
Stock Opname: Pemahaman dari Sudut Pandang Operasional dan Audit
Manfaat rasio kas yang ketiga adalah sebagai indikator keberlanjutan operasional. Rasio kas dapat menjadi indikator keberlanjutan operasional perusahaan dalam jangka pendek. Pada saat-saat di mana perusahaan sedang menghadapi kesulitan keuangan atau kekurangan likuiditas, rasio kas yang rendah dapat menunjukkan potensi masalah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Manfaat selanjutnya adalah digunakan untuk perencanaan keuangan. Dengan memantau rasio kas dari satu periode ke periode yang lain, manajemen perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat terkait manajemen kas, misalnya dalam hal kebijakan pengelolaan utang, kebijakan investasi, atau kebijakan dividen.
Manfaat yang terakhir adalah sebagai tolok ukur perbandingan industri. Rasio kas dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan yang masih berada dalam satu industri yang sama. Kemampuan ini sangat membantu dalam hal mengidentifikasi apakah perusahaan itu mempunyai tingkat likuiditas yang kompetitif jika dibandingkan dengan kompetitornya yang lain.
Ciri-ciri rasio kas yang baik dapat dilihat dari tinggi-rendahnya rasio kas tersebut. Rasio kas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai cukup kas yang tersedia untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Hal itu dapat dianggap sebagai indikator positif karena menunjukkan likuiditas yang baik dan kemampuan perusahaan untuk mengatasi kewajiban keuangan dalam jangka pendek.
Akan tetapi, mempunyai rasio kas yang terlalu tinggi juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak efisien dalam memanfaatkan sumber daya kasnya. Dengan kata lain, jika rasio kas perusahaan terlalu tinggi, maka perusahaan tersebut boleh dikatakan tidak memanfaatkan keuntungan potensial dengan menginvestasikan kasnya untuk pertumbuhan atau kegiatan operasional lain yang dapat menghasilkan profit.
Rasio kas merupakan suatu hal yang dapat diinterpretasikan. Penafsiran tersebut melibatkan pemahaman terhadap banyak aspek, seperti nilai rasio yang yang dihasilkan dan konteks dari perusahaan yang sedang dianalisis. Berikut ini kami jelaskan kepada Anda mengenai cara-cara untuk menginterpretasi rasio kas.
Cara menginterpretasi rasio kas yang pertama adalah melakukan perbandingan dengan standar industri. Perbandingan ini dapat mengacu pada rata-rata industri atau rasio kas yang lumrah ditemukan dalam sektor yang sama. Jika rasio kas perusahaan Anda lebih tinggi dari rata-rata industri, maka hal ini dapat dianggap sebagai indikator keuangan yang kuat. Namun di sisi lain, jika rasio kas perusahaan Anda lebih rendah dari rata-rata industri, maka itu mungkin menunjukkan masalah likuiditas atau kemampuan pembayaran di perusahaan Anda.
Cara yang kedua adalah dengan selalu menganalisis tren. Anda harus selalu memperhatikan tren rasio kas dari waktu ke waktu. Jika rasio kas meningkat dari periode ke periode, maka ini menunjukkan perbaikan dalam likuiditas perusahaan. Akan tetapi, jika rasio kas menurun seiring berjalannya waktu, maka ini dapat menunjukkan adanya kemungkinan masalah keuangan atau perubahan dalam struktur keuangan perusahaan.
Cara berikutnya adalah dengan melakukan perbandingan dengan target internal. Banyak perusahaan menetapkan target internal untuk rasio kas mereka berdasarkan kebijakan keuangan dan tujuan bisnis. Jika rasio kas perusahaan Anda memenuhi atau bahkan melebihi target internal, maka itu bisa menjadi pertanda positif. Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka itu berarti perlu dilakukan evaluasi dan ada tindakan perbaikan yang diperlukan.
Cara menafsirkan rasio kas yang keempat adalah dengan menganalisis perbandingan lintas sektor. Anda dapat membandingkan rasio kas perusahaan Anda dengan perusahaan sejenis yang mempunyai ciri-ciri serupa. Hal Ini dapat memberikan pemahaman kepada Anda secara lebih mendalam perihal kinerja likuiditas relatif perusahaan Anda dalam konteks sektor yang lebih luas.
Cara terakhir adalah dengan mempertimbangkan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud di sini misalnya adalah perubahan kondisi pasar, siklus bisnis, atau faktor makroekonomi yang dapat memberikan pengaruh kepada arus kas perusahaan secara keseluruhan.
Untuk melakukan perhitungan terhadap rasio kas, Anda perlu menggunakan sebuah rumus. Berikut ini adalah rumus perhitungan dari cash ratio.
Untuk menghitung rasio kas, Anda perlu melakukan beberapa tahapan. Namun, Anda tak perlu khawatir karena tahapan-tahapan tersebut sama sekali tidak sulit. Berikut ini kami jelaskan kepada Anda mengenai tiga langkah mudah menghitung rasio kas.
Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi jumlah kas dan setara kas. Dalam laporan keuangan perusahaan, Anda harus menemukan jumlah kas dan setara kas pada posisi keuangan. Kas dan setara kas mencakup uang tunai di tangan, saldo rekening bank yang dapat dicairkan segera, serta investasi jangka pendek yang mudah dicairkan. Jumlahkan semua komponen ini untuk mendapatkan jumlah kas dan setara kas.
Langkah yang kedua adalah mengidentifikasi kewajiban jangka pendek. Dalam laporan keuangan perusahaan, Anda perlu menemukan jumlah kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka pendek meliputi utang dagang, utang bank, dan pembayaran jangka pendek lainnya. Setelah menemukannya, Anda perlu menjumlahkan semua kewajiban ini untuk mendapatkan jumlah kewajiban jangka pendek.
Langkah terakhir dalam menghitung kas rasio adalah menghitung rasio kas. Cara yang harus Anda lakukan sejatinya sangatlah sederhana, yaitu membagi jumlah kas dan setara kas dengan jumlah kewajiban jangka pendek.
Agar Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik, berikut ini kami berikan contoh perhitungan rasio kas.
Contoh:
Neraca perusahaan Jaya Mandiri menampilkan data sebagai berikut:
Maka rasio kas perusahaan Jaya Mandiri dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan Jaya Mandiri mempunyai tingkat likuiditas yang cukup baik karena memiliki dana tunai yang cukup untuk membayar kewajiban lancarnya.
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga rasio kas perusahaan tetap aman, yaitu meningkatkan penjualan, mengurangi biaya overhead, menagih piutang tepat waktu, melunasi utang, dan yang terakhir, menjual aset. Cara-cara tersebut dapat Anda lakukan jika tak ingin rasio kas perusahaan Anda berada dalam angka yang tidak ideal.
Pada intinya, Rasio kas adalah rasio keuangan yang membandingkan kas dan setara kas perusahaan (misalnya surat berharga yang dijual untuk menciptakan arus kas) dengan kewajiban lancarnya, seperti utang jangka pendek. Adanya rasio kas dapat memberikan banyak manfaat dalam berlangsungnya suatu perusahaan.
Selain itu, cara menghitungnya juga sama sekali tidak sulit sehingga dapat Anda lakukan dengan baik selama melaksanakan semua langkahnya dengan benar. Namun, jika Anda masih membutuhkan bantuan dalam menghitung rasio kas atau dalam melakukannya, Anda dapat memanfaatkan jasa pembukuan dan laporan keuangan dari Konsultanku.
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi