Tak terasa, beberapa hari lagi lebaran akan tiba! Bulan puasa berlalu begitu cepat, rasanya baru kemarin kami membagikan 10+ Ide Bisnis Bulan Ramadhan. Berbicara tentang lebaran, maka tak lengkap rasanya jika tidak membahas THR. Berikut kami sajikan tips mengatur uang THR lebaran biar nggak cuma numpang lewat!
Pemberian THR pada karyawan sudah menjadi kewajiban perusahaan yang ketentuannga diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja atau Buruh di Perusahaan.
THR atau Tunjangan Hari Raya memang bukan termasuk gaji bulanan. Namun, bukan berarti THR bisa digunakan sesuka hati tanpa terkontrol sehingga uangnya jadi ludes tak keruan. Simak 3 tips mengatur THR berikut agar jadi lebih bijak dalam mengalokasikan pengeluaran!
Baca Juga:
Perusahaan Tidak Membayar Gaji Karyawan Boleh Dilaporkan ke Disnaker, Bagaimana Caranya?
Apa Itu PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
Cara Membuat Buku Besar Perusahaan Dagang, Lengkap dengan Contoh
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Pertama-tama, segera alokasikan THR yang didapatkan untuk membayar zakat fitrah. Sebab, seperti yang telah diketahui, umat Islam diwajibkan membayar zakat fitrah pada awal, pertengahan, atau akhir Ramadhan. Oleh karena itu, prioritas alokasi untuk zakat adalah langkah awal yang tepat dalam mengatur pengeluaran THR.
Baca Juga:
Hi sahabat Konsultanku, KonsultanKu
Pentingkah Laporan Keuangan untuk UKM?
Tips Siapkan Dana Darurat
Liburan Asik dengan Budget Terjangkau
Anda bisa mengalokasikan sebanyak 20 persen dari uang THR yang diperoleh untuk keperluan membayar zakat.
Jika zakat sudah terpenuhi, maka sisa THR bisa dijadikan tambahan untuk setoran tabungan. Anda bisa mengalokasikan THR sebagai tabungan mulai dari 10 persen hingga 50 persen dari total uang THR yang didapatkan.
Sudah mengamankan dana untuk zakat dan tabungan, waktunya berfoya-foya!
Eits, tunggu dulu. Daripada sisa THR ludes untuk hiburan semata, akan lebih bijak jika Anda mengalokasikannya dengan membuat daftar pembagian kebutuhan yang mencakup: 1. kebutuhan penting yang mendesak, 2. kebutuhan penting tidak mendesak, dan 3. kebutuhan tidak penting.
3 kategori kebutuhan ini akan membantu Anda untuk mengalokasikan uang THR dengan bijak. Anda jadi lebih bisa membedakan: mana yang memang kebutuhan dan mana yang keinginan semata.
Kebutuhan penting yang mendesak diantaranya adalah membayar utang, cicilan rumah, dan tagihan listrik. Belum lagi, Anda juga harus mengalokasikan sejumlah dana untuk persiapan lebaran. Jika kebutuhan yang mendesak sudah terbayar, maka gaji bulan mendatang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan lain yang berjangka panjang.
Selain daftar kebutuhan, sebaiknya Anda juga membiasakan diri untuk mencatat tiap pemasukan, pengeluaran, dan sisa uang.
Dengan catatan keuangan yang rinci, Anda jadi bisa menilai kualitas alokasi keuangan diri sendiri, apakah sudah berhemat atau cenderung masih boros? Dengan begitu, Anda juga dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi agar pendapatan berikutnya cukup membiayai kebutuhan selanjutnya.
Itulah tips dan cara mengalokasikan bonus THR agar lebih bijak dalam mengatur keuangan dan nggak cuma numpang lewat rekening!
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi