Mengatasi Risiko Keuangan dalam Perusahaan dengan Akuntansi

Pada suatu perusahaan, sudah menjadi rahasia umum bahwa segala pengoperasiannya belum tentu akan berjalan mulus. Dengan kata lain, pasti ada risiko yang kemungkinan besar akan terjadi dan dapat memberikan efek buruk terhadap perusahaan. Salah satu risiko yang paling harus diperhatikan oleh perusahaan adalah risiko keuangan. Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai risiko keuangan, mulai dari pengertian, jenis-jenis, langkah-langkah manajemennya, dan lain-lain.

an image

 

Pengertian Risiko Keuangan

Risiko keuangan (financial risk) adalah berbagai macam bentuk keputusan yang memiliki kaitan dengan keuangan dan berpotensi dapat menyebabkan kerugian. Hubungan antara risiko keuangan dengan keuangan dapat dilihat pada aktivitas-aktivitas akuntansi, seperti dampak transaksi di dalam neraca keuangan, kewajiban kontrak kerja, tanggal jatuh tempo pembayaran utang, risiko likuiditas perusahaan, dan sebagainya. Pada intinya, relasi di antara keduanya terdapat pada berbagai macam hal yang dapat mengurangi fleksibilitas perusahaan.

 

4 Jenis Risiko Keuangan dalam Perusahaan

Risiko keuangan dalam suatu perusahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis. Jenis-jenis tersebut memiliki perbedaan tersendiri sehingga tidak dapat disamakan. Berikut ini kami uraikan kepada Anda mengenai empat jenis risiko keuangan yang biasa menimpa sebuah perusahaan.

Baca Juga:
Perusahaan Tidak Membayar Gaji Karyawan Boleh Dilaporkan ke Disnaker, Bagaimana Caranya?
Apa Itu PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
Cara Membuat Buku Besar Perusahaan Dagang, Lengkap dengan Contoh
Jenis-jenis Laporan Keuangan

 

Risiko Kredit

Jenis risiko keuangan dalam perusahaan yang pertama adalah risiko kredit. Risiko kredit kerap terjadi saat Anda meminjam uang dan tidak mampu memenuhi pembayaran tersebut. Pinjaman tersebut lumrahnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permodalan. Sementara itu, hal sebaliknya juga dapat terjadi, yaitu ketika klien Anda tidak dapat membayar tagihan atas barang atau jasa yang sudah dikirimkan sehingga mengganggu arus kas (cash flow) bisnis Anda.

 

Risiko Pasar

Jenis risiko keuangan dalam perusahaan yang kedua adalah risiko pasar. Risiko yang satu ini dapat terjadi karena adanya perubahan kondisi atau tren pasar. Hal itu menyebabkan Anda harus dapat membuat prediksi, perencanaan hingga solusi untuk dapat terus mengikuti tren yang ada. Jika tidak, maka perusahaan Anda pasti akan tertinggal dan sulit bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.

Baca Juga:
Hi sahabat Konsultanku, KonsultanKu
Pentingkah Laporan Keuangan untuk UKM?
Tips Siapkan Dana Darurat
Liburan Asik dengan Budget Terjangkau

 

Risiko Likuiditas

Jenis yang ketiga adalah risiko likuiditas. Risiko ini meliputi likuiditas aset dan risiko likuiditas pendanaan operasional. Likuiditas aset adalah kemudahan relatif di mana perusahaan dapat melakukan perubahan terhadap asetnya menjadi uang tunai jika ada kebutuhan mendesak dan substansial untuk arus kas tambahan. Sementara itu, likuiditas pendanaan operasional dijadikan acuan pada arus kas harian.

 

Risiko Operasional

Jenis risiko keuangan dalam perusahaan yang terakhir adalah risiko operasional. Risiko operasional mengacu pada beberapa risiko yang dapat timbul dari kegiatan bisnis perusahaan secara umum. Kategori risiko ini dapat berupa tuntutan hukum, risiko penipuan, masalah di bidang sumber daya manusia, sampai risiko dari model bisnis yang dijalani oleh suatu perusahaan.

 

Langkah-langkah Manajemen Risiko Keuangan Perusahaan

Untuk mengatasi risiko keuangan dalam perusahaan, ada beberapa langkah-langkah manajemen yang dapat dilakukan. Dengan melakukan semua tahapan ini, diharapkan perusahaan dapat terus berjalan optimal dan terhindar dari masalah keuangan yang tidak diinginkan. Berikut ini kami jelaskan kepada Anda mengenai langkah-langkah manajemen risiko keuangan perusahaan.

 

1. Mengidentifikasi Risiko

Langkah manajemen risiko keuangan perusahaan yang pertama adalah yang mengidentifikasi risiko. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui dan memahami berbagai risiko yang mungkin akan timbul di dalam perusahaan Anda. Ada beberapa metode yang dapat dilaksanakan dalam mengidentifikasi risiko keuangan, di antaranya adalah menentukan unit risiko perusahaan, mengetahui proses yang terjadi di dalam bisnis, menentukan barang dan individu yang terlibat di dalam kegiatan tersebut, serta membuat daftar risiko.

 

2. Membuat Indikator Penilaian dari Setiap Risiko

Langkah kedua adalah membuat indikator penilaian dari setiap risiko. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengetahui tingkat kerugian dan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Dalam hal ini, sosok yang menjadi penilai harus mempunyai tingkat ketelitian yang mendalam untuk memberikan penilaian dari setiap risiko yang sudah diidentifikasi sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

 

3. Tanggapan Risiko Keuangan

Langkah manajemen risiko keuangan dalam perusahaan yang ketiga adalah memberikan tanggapan terhadap risiko tersebut. Anda harus dapat memilih dan juga menerapkan berbagai langkah yang tepat dalam mengelola risiko. Hal itu merupakan sebuah tantangan yang besar dalam menentukan strategi yang akan dilakukan dengan berdasarkan respon yang sudah diidentifikasi.

 

4. Membuat Tabel Rencana Manajemen Risiko

Langkah yang keempat adalah membuat tabel rencana manajemen risiko. Tindakan ini akan membantu Anda dalam mengatasi risiko yang terjadi dan juga memberikan gambaran risiko yang nantinya mungkin terjadi. Untuk melakukan ini, Anda harus terlebih dahulu meminta respon dan izin dari pimpinan perusahaan sebelum benar-benar bertindak dan membuat tabel manajemen risiko.

 

5. Mengimplementasikan Rencana

Langkah yang kelima adalah mengimplementasikan rencana. Dalam proses pelaksanaannya, Anda harus konsisten dalam melakukan metode yang sudah direncanakan sehingga perusahaan Anda dapat menekan risiko kerugian. Dalam mengimplementasikan rencana, akan sangat mungkin terjadi kesalahan fatal jika Anda tidak sepenuhnya memahami tujuan dari dilakukannya manajemen risiko.

 

6. Monitoring, Evaluasi, dan Review

Langkah terakhir adalah melakukan monitoring, evaluasi, dan review. Dalam melakukan ketiga hal ini, diperlukan sistematik secara struktural dalam hal perencanaan, evaluasi, dan memberikan catatan dari risiko yang telah dicermati. Jika memang terjadi perubahan rencana dari manajemen risiko yang sudah direncanakan, maka Anda harus segera membuat penggantinya secara langsung. Untuk itu, diperlukan perubahan rencana agar risiko yang mungkin saja terjadi dapat ditanggulangi sebaik mungkin.

 

Peran Akuntansi dalam Manajemen Risiko Keuangan Bisnis

Dalam manajemen risiko keuangan bisnis, akuntansi dapat dikatakan memegang peranan yang penting. Akuntansi membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkoneksi dengan strategi respons risiko alternatif, serta mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu. Tidak hanya itu, akuntansi juga berperan dalam mencatat produk lindung nilai tertentu dan melakukan evaluasi terhadap program lindung nilai.

 

Kesimpulan

Pada intinya, risiko keuangan adalah berbagai macam bentuk keputusan yang memiliki kaitan dengan keuangan dan berpotensi dapat menyebabkan kerugian. Risiko keuangan dapat dibagi ke dalam empat jenis dan dapat diatasi dengan melakukan enam langkah manajemen risiko keuangan. Dalam hal manajemen risiko keuangan, akuntansi memegang peranan yang signifikan dan tidak boleh dianggap dipandang sebelah mata. Jika perusahaan Anda membutuhkan jasa pembukuan dan laporan di bidang keuangan, Anda dapat memanfaatkan jasa dari Konsultanku.

 

risiko keuangan, risiko keuangan adalah, risiko keuangan dalam perusahaan

risiko keuangan, risiko keuangan adalah, risiko keuangan dalam perusahaan

< All Blog

Butuh bantuan?

Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.

Lihat Solusi