Pada artikel sebelumnya, sudah dibahas sekilas tentang Urgensi Dana Darurat di Atas Investasi. Namun, setelah mengetahui pentingnya dana darurat, tentu kini timbul pertanyaan baru di benak Anda: berapa kisaran ideal dana darurat yang harus disiapkan? Apakah dana darurat harus ditambah jika sudah punya anak? Simak penjelasannya dalam artikel ini!
Dana darurat adalah kewajiban yang alokasinya tak bisa dikesampingkan meskipun Anda telah memiliki tabungan atau asuransi. Mungkin, Anda telah merasakan betapa pentingnya ketersediaan dana darurat dalam kondisi pandemi.
Keadaan di mana banyak pekerja yang terkena PHK dan pebisnis yang gulung tikar tentu memaksa kita untuk merogoh dana darurat yang telah disiapkan demi bertahan hidup selama beberapa bulan ke depan. Maka, beruntunglah orang-orang yang telah menyisihkan dana darurat dan merugilah mereka yang belum sempat mengamankan dana darurat.
Nah, supaya Anda tidak lagi terjebak di situasi yang sama, yuk mulai sisihkan dan alokasikan sebagian pendapatan Anda ke dana darurat mulai sekarang. Berikut, kami akan membagikan rumus untuk menghitung besaran dana darurat yang ideal.
Baca Juga:
Perusahaan Tidak Membayar Gaji Karyawan Boleh Dilaporkan ke Disnaker, Bagaimana Caranya?
Apa Itu PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
Cara Membuat Buku Besar Perusahaan Dagang, Lengkap dengan Contoh
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Idealnya, dana darurat harus mampu menopang kehidupan Anda sekeluarga dalam tiga bulan ke depan. Lebih bagus lagi jika Anda menyiapkan dana darurat untuk bertahan hidup selama enam bulan. Besaran dana darurat yang tepat dapat dihitung melalui cara mengalikan besar pengeluaran dengan jangka waktu yang harus ditopang.
Rumus menghitung dana darurat ini dapat digunakan oleh semua orang, baik yang masih lajang (single), sudah beristri, mau pun punya anak. Yang terpenting adalah Anda telah mengetahui besaran pengeluaran rumah tangga per bulannya.
Situasi darurat dapat muncul kapan saja tanpa prediksi. Misalnya, penyakit atau kecelakaan yang tiba-tiba terjadi, kehilangan pekerjaan yang tak terduga, bahkan kerusakan rumah atau kendaraan pribadi yang membutuhkan perbaikan secepatnya.
Baca Juga:
Hi sahabat Konsultanku, KonsultanKu
Pentingkah Laporan Keuangan untuk UKM?
Tips Siapkan Dana Darurat
Liburan Asik dengan Budget Terjangkau
Hal-hal tersebut tak ayal dapat berimbas pada stabilitas keuangan Anda. Nah, pada situasi inilah peran dana darurat akan dibutuhkan. Di samping menjamin kondisi tak terduga, dana darurat juga berfungsi sebagai pencegah kebocoran finansial yang parah.
Dana darurat dinilai paling baik disimpan dalam instrumen yang menghasilkan bunga, tetapi tetap memiliki likuiditas yang baik. Contohnya pasar uang atau rekening tabungan yang dapat diakses dengan mudah tanpa pajak atau penalti.
Sebaiknya, dana darurat ditempatkan terpisah dari rekening yang digunakan untuk membayar pengeluaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar tangan Anda “tidak gatal” mengutak-atik dana darurat yang telah disiapkan.
Selain itu, dana darurat sebaiknya tidak diperlakukan sebagai tabungan jangka panjang karena berfungsi sebagai “pengaman” yang dapat dicairkan kapan saka. Oleh karenanya, sebisa mungkin hindari menyimpan dana darurat dalam bentuk saham atau instrumen lainnya yang likuiditasnya memakan waktu terlalu lama. Terlebih jika instrumen tersebut malah membuat dana darurat Anda jadi semakin kehilangan nilai seiring berjalannya waktu.
Sekarang, Anda telah mengetahui besaran dana darurat ideal yang harus disiapkan. Untuk kondisi keuangan yang lebih stabil, konsultasikan rencana keuangan Anda dengan konsultan yang andal di Konsultanku!
Berbagai Jasa Profesional Pajak, Akuntansi, Audit, dan Keuangan dari Ahli yang Berpengalaman di Konsultanku.
Lihat Solusi